Sabtu, 20 April 2019

BUDIDAYA KELAPA PANDAN WANGI


BUDIDAYA KELAPA PANDAN WANGI

budidaya tanaman kelapa pandan wangi jogja
bibit kelapa pandan wangi siap dibudidaya

Kelapa pandan wangi adalah jenis tanaman kelapa yang memiliki warna hijau kulitnya. Berikut ini adalah yang perlu disiapkan untuk budidaya kelapa pandan wangi.

A.      Persiapan Benih/Bibit

1.       Benih unggul berasal dari Pohon Penghasil Tinggi yang sudah berusia lebih dari 10 tahun
2.       Benih dikeringkan untuk disemai sekitar 3 – 5 bulan sebelum tanam.
3.       Umur bibit siap tanam adalah 3 – 10 bulan.

B.      Pembuatan Lubang Tanah

  1. Di lahan dipasang ajir untuk tempat pembuatan lobang tanam sesuai dengan jarak yang dipilih : 8,5 x 8,5 m atau 9 x 9 x 9 m segitiga.
  2. Sebulan sebelum bibit ditanam, dibuat lobang dengan ukuran 60 x 60 x 60 cm atau disesuaikan dengan berat ringannya tanah diolah, ukuran lobang lebih besar untuk tanah berat dan lebih kecil untuk tanah ringan.

C.      Penanaman bibit kelapa pandan wangi

  1. 2-4 minggu sebelum bibit ditanam, lobang ditimbun dengan tanah yang telah dicampur dengan pupuk kandang dan pupuk lainnya sesuai dengan kebutuhan.
  2. Bibit ditanam dibagian tengah lobang dengan kedalaman sekitar 10 cm dari permukaan tanah.

D.      Pemeliharaan Tanaman Kelapa pandan wangi

  1. Pengendalian rumput/gulma dilakukan setiap dua bulan, pada tanaman muda 1,0 m di sekitar tanaman dan tanaman dewasa selebar 2,0 m.
  2. Pemupukan dilakukan dua kali setahun, pada awal dan akhir musim penghujan dengan takaran pupuk per pohon 0,5 – 0,7 kg ura, 0,1 – 0,4 kg TSP, dan 0,6 – 1,0 kg KCL setiap kali pemupukan.
  3. Pupuk diberikan melingkar pohon kelapa dengan jarak 1,0 m dari pohon untuk tanaman kelapa muda dan 2,0 m untuk tanaman dewasa ke dalam tanah sekitar 15 cm.
  4. Kumbang penggerek pucuk Oryctes rhinoceros dan cendawan Phytophthora palmivora penyebab penyakit busuk pada tanaman kelapa merupakan hama dan penyakit utama. Hama  oryctes dikendalikan secara hayati dengan cendawan Metharizium dan Baculvirus, sedang penyakit busuk pucuk dengan fungisida Alliete melalui infis pada lubang yang digerek hama.

E.       Rehabilitasi Tanaman Kelapa

Kriteria tanaman kelapa wulung yang sudah seharusnya direhabilitasi yaitu:
  1. Pertumbuhan kelapa pandan wangi tidak normal, batang mulai mengecil akibat saluran drainase tidak berfungsi (pasang surut).
  2. Pertanaman kelapa pandan wangi rusak akibat serangan hama, penyakit, gulma atau tidak pernah dipupuk.
  3. Penanaman kelapa pandan wangi rusak sebagian akibat kemarau apanjang atau kebakaran.
  4. Bila tanaman kelapa pandan wangi tergenang air dibuatkan parit pembuangan (drainase)
  5. Tanaman kelapa pandan wangi yang rusak berat atau mati diadakan sulam.
  6. Pengendalian gulma, hama dan penyakit seperti pada kegiatan peremajaan serta pemupukan berimbang berdasarkan analisis status hara daun dan tanah.

F.       Usaha Tani untuk tanaman kelapa pandan wangi

  1. Kebutuhan benih/bibit kelapa pandan wangi untuk kegiatan perluasan sama dengan pada peremajaan, demikian pula dengan kegiatan yang dilakukan di lapang seperti pengajiran, pembuatan lobang dan pemeliharaan.
  2. Usaha tani tidak lagi monokultur akan tetapi polikultur (kelapa + tanaman sela) dan diversifikasi produk (lihat diversifikasi usaha tani) dalam bentuk suatu system usaha yang komersial.
  3. Petani berkelompok sehingga tercapai skala komersial, minimal 300-500 ha untuk pengolahan secara terpadu.
Demikian artikel tentang budidaya kelapa pandan wangi, melihat potensi produksi dan bernilai ekonomi tinggi di era mendatang kelapa wulung banyak diminati pasar sebagai produk kesehatan. Dari tanaman kelapa pandan wangi di atas sangat berpeluang untuk diproduksi berkelanjutan.